Selasa, 24 Mei 2016

Sejarah Marching Band Dunia


Teman  apakah kalian mengetahui tentang sejarah marching band..
sekarang saya akan membahas tuntas tentang sejarah marching band…
saya membahas ini dari beberapa kumpulan resensi…


Sejarah marching band

Menengok kembali ke jaman kuno, marching band bersumber dari seremonial militer dan keagamaan, yang dikemas dalam suatu pertunjukan yang indah atau hiburan. Dalam banyak kebudayaan, musik perang ( musik militer ) menginspirasi para pria dalam berperang, sebagi tanda untuk maju dan mundur, sebagai pendukung jiwa para prajurit dan merayakan keberaniannya


Marching band menggunakan gabungan dari alat brass, perkusi dan alat tiup kayu yang harus dibawa saat mereka berjalan. Instrumen marching band termasuk flute dan piccolo, French horns, saxophones, clarinet, trumpet, trombone, tuba, drum, cymbal dan triangle. Beberapa band memasukkan glockenspiel, xylophone ke dalam seksi perkusinya. Ada pula marching bagpipe bands.


Terdapat benda seni Mesopotamia kuno yang diperkirakan berumur 4.000 SM, yang menyerupai kettle drum. Alat perkusi seperti cymbal telah digunakan oleh masyarakat Mesir kuno, Syria, Yunani, Romawi dan Yahudi. Timpani atau tambourine adalah salah satu contoh dari alat perkusi yang tidak banyak berubah sepanjang masa.Alat tradisional terbuat dari kulit binatang atau kulit kerang adalah sama dengan yang kita gunakan saat ini. Seperti yang digunakan oleh Canadian Ojibwa dan Cree First Nation, sama dengan masyarakat Timur tengah kuno dimana hal ini berasal. Para budak Afrika memperkenalkan xylophone ke dalam komunitas Latin pada waktu penaklukan Spanyol pada abad 16 dan 17. Drum dan castanet mengiringi taria-tarian Roma kuno. Triangle aslinya berasal dari musik Turki yang mengkombinasikan triangles dengan cymbal dan drum dengan ukuran yang berbeda.

Asal mula budaya tradisi marching band sampai sekarang di indonesia

Marching Band bermula dari tradisi purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh beberapa musisi yang bermain musik secara bersama-sama dan dilakukan sambil berjalan untuk mengiringi suatu perayaan ataupun festival. Seiring dengan perjalananan waktu, marching band ber-evolusi menjadi lebih terstruktur dalam kemiliteran di masa-masa awal era negara kota. Bentuk inilah yang menjadi dasar awal band militer yang kemudian menjadi awal munculnya marching band saat ini.


Meskipun pola marching band telah berkembang jauh, masih terdapat cukup banyak tradisi militer yang bertahan dalam budaya marching band, tradisi milter tersebut tampak pada atribut-atribut seragam yang digunakan, tata cara berjalan, model pemberian instruksi dalam latihan umumnya masih merupakan adaptasi dari tradisi militer yang telah disesuaikan sedemikian rupa.
 

Di Indonesia, budaya marching band merupakan pengembangan lebih lanjut atas budaya drum band yang sebelumnya berada di bawah naungan organisasi PDBI (singkatan dari "Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia") yang dibina oleh Menpora (singkatan dari "Menteri pemuda dan olah raga"). Marching band lahir sebagai kegiatan yang memfokuskan penampilan pada permainan musik dan visual secara berimbang, berbeda dengan drum band yang lebih memfokuskan sebagai kegiatan olah raga. Dalam perkembangannya, marching band di Indonesia banyak mengadaptasikan variasi teknik-teknik permainan yang digunakan oleh grup-grup drum corps di Amerika, khususnya pada instrumen perkusi. Hal ini membuat corak permainan dalam penampilan marching band menjadi lebih mudah dibedakan dari corak penampilan drum band.


Sumber:  http://hadien.blogspot.co.id/2011/03/sejarah-marching-band.html

Komando Lapangan

Komandan Lapangan


Drum Major, atau Field Commander, atau Komandan Lapangan adalah pemimpin dari suatu penampilan marching band yang diperankan oleh satu atau dua orang yang memimpin penampilan di atas panggung ataupun podium. Seorang komandan lapangan bertugas memberi perintah baik secara verbal, menggunakan isyarat melalui gerakan tangan, ataupun baton atas suatu gerakan dalam barisan, artikulasi suara, ataupun menjaga tempo dalam permainan. Pada penampilan parade sebuah drum band, peran komandan lapangan kadang-kadang digantikan pula oleh mayoret. Biasanya seorang komandan lapangan mengenakan seragam yang berbeda dari yang dikenakan oleh pemain lainnya, umumnya menggunakan ornamen dan aksesoris yang lebih mencolok sehingga menarik perhatian publik.

Kalian tahu tidak sejarah adanya field commander? Tentu tidak kan? Ayo kita baca sama-sama disini, Have fun Guyssss.....


Sejarah Terbentuknya Field Commander

Keberadaan komandan lapangan dalam marching band bermula dalam tradisi korps drum militer inggris pada tahun 1650. Kalangan militer saat itu umumnya melaksanakan instruksi ataupun berperang atas instruksi yang diberikan melalui isyarat dari komandannya, dan penampilan korps drum yang dipimpin oleh komandan lapangan bertugas memberikan instruksi-instruksi dalam bentuk isyarat kapada seluruh pemain.
Pada dasarnya, komandan lapangan korps drum militer bertanggung jawab atas:
  • Pemberi instruksi pada seluruh pemain
  • Disiplin militer atas seluruh anggota dalam korps drum
  • Standar seragam dan aksesoris penampilan seluruh pemain
  • Melaksanakan fungsi administratif korps
  • Melatih dasar baris-berbaris militer, koreografi, dan gerakan pemain                                                                                                                                                                                                              Sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Komandan_Lapangan

Color Guard

COLOR GUARD

1          Wawasan Color Guard
            Sebagai seorang color guard, perlu kiranya kita mengetahui wawasan dari color guard itu sendiri. Meliputi pengertian dan sejarah dari color guard

1.1       Pengertian Color Guard

Color Guard dalam bahasa indonesia memiliki banyak artian, antara lain pemandu warna, pasukan warna, penjaga warna dan masih banyak lagi pengertian lainnya dari beberapa orang yang mengartikan apa itu color guard.
             Color merupakan suatu istilah dalam bahasa inggris yang artinya bendera kenegaraan (national color). Pataka dan banner yang merupakan identitas suatu kelompok perkumpulan /organisasi juga merupakan bagian dari color.  Sedangkan Guard merupakan suatu kata dari bahsa inggris yang artinya pengawal, penjaga atau pasukan pengawal.


Color guard berarti pasukan pengawal/penjaga bendera kenegaraan disertai pataka dan banner sebagai identitas. Umumnya terdapat pada upacara-upacara  formal maupun pada pawai parade angkatan bersenjata


Colour guard salah satu divisi dari Marching band
Color guard merupakan salah satu divisi di drum band/marching band/drum corps, dengan memiliki keahlian dalam penguasaan tari/olah tubuh (basic ballet), penguasaan bendera (flag technique), penguasaan senapan (rifle technique), penguasaan pedang (saber technique) dan penguasaan pendukung lainnya seperti aksesoris (hola hoop, twirling batons, kabuki/simpai, tongkat dan lain-lain) serta penguasaan teaterikal, karena seorang color guard harus dapat menunjukkan ekspresi wajah, memainkan emosi penonton yang disesuaikan dengan repertoire penampilan. 


Kemampuan bermain equipment
Kemampuan Olah tubuh ( gymnastic)

Kemampuan melakukan tarian (dance)

Kemampuan acting and berekspresi

Dalam Color Guard bisa menghabiskan 15 sampai dengan 20 jam atau bahkan lebih per minggu dengan baris-berbaris pada lapangan berukuran 50 x 70 feet atau kurang lebih 16 x 23 meter sambil memainkan rifle dan saber dengan berat kurang lebih 1,5 kg atau flag yang panjang standardnya sekitar 180 cm.
Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mendapatkan hasil sempurna, mendengar instruksi “Hey, Itu salah!”,  “color guard, dimensi…!!!!” “Perhatian lebih baik!” atau “Ayo.. Berusaha lebih keras lagi!” secara terus menerus. Terkadang harus tampil dengan kaki dan tangan yang sakit, bahkan otot dalam keadaan nyeri. Seorang color guard rela berusaha terus walaupun  mengalami keadaaan melelahkan dengan keringat, darah, air mata dan membuat hati tertekan.
Tetapi bermain Color Guard adalah sesuatu yang jauh lebih terasa mengasyikan dengan kerja keras dan kompetisi secara intensif. Bagaimana melakukan hal yang terbaik dan mengetahui bahwa anda memiliki “penggemar” sendiri yang akan selalu memberi semangat dan dukungan, walaupun menang atau kalah. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang color guard. Hal tersebut yang sangat susah untuk diungkapkan.


1.2       Sejarah Color Guard
Di zaman dahulu, ketika jajahan Inggris pada masa perang saudara, ada pemain Bagpipes dan Drums yang dapat dikatakan grup atau sekelompok Band. Pemain-pemain ini selalu mendampingi prajurit untuk menetapkan tempo marching(baris-berbaris) dan untuk memberi semangat. Selain Band, mereka selalu menyuruh beberapa prajurit untuk membawa warna-warna untuk pasukannya. Dari situ berdiri guardsmen pertama. Setelah sekian lama, idenya dipakai oleh banyak orang hingga makin berkembang dan dalam waktu yang sangat cepat setiap pasukan militer mempunyai pengawal untuk membawa warna dari kelompoknya.
Secara berlahan-lahan color guard berkembang hingga menjadi seperti yang dapat dilihat di Marching Band Militer Amerika Serikat. Hingga suatu saat muncul suatu pemikiran bahwa sudah cukup banyak musik untuk memuaskan telinga tapi masih kurang untuk memuaskan mata, maka dari situ awal muncul ide color guard sambil memainkan gerak tubuh/badan dan equipment-equipmentnya menggunakan flag(bendera), rifle(senapan) dan saber(pedang). Bermula teriakan dahsyat dari perang dan kebanggaan tentang warnanya lalu berkembang hingga menjadi seperti penampilan show stopping yang mengiringi penampilan marching band dimana-mana.
Ada masih banyak hal lain lagi mengenai color guard, namun yang paling utama adalah untuk menampilkan warnanya dengan bangga sesuai repertoire yang disajikan merupakan suatu kesuksesan.




2          Color Guard Style,  Equipment dan Teknik
2.1       Color Guard Style
Color Guard style yang ada di  Indonesia maupun di dunia, cukup banyak dan bervariasai, tetapi ketika melihat perkembangan color guard dewasa ini, style dari color guard itu sendiri banyak dikembangkan di divisi yang tergabung di dalam DCI (Drum Corps International) dan WGI (Winter Guard International), dengan equipment standard yang dipakai seperti Flag, Rifle dan Saber.

DCI (since 1972), WGI (since 1976)


2.2       Equipment
            Dari perkembangan color guard di dunia, terdapat 4 (empat) penguasaan yang wajib dikuasai suatu tim color guard yaitu 1 (satu) untuk penguasaan olah tubuh/badan dan 3 (tiga) untuk equipment wajib, antara lain :
a.   Body Technique (Ballet)
Dalam color guard, teknik yang diambil sebagai pondasi adalah basic ballet, dengan penguasaan basic ballet yang dapat dihasilkan adalah pembentukan badan baik sikap maupun performance, pengelolaan bahasa tubuh yang baik, pelatihan kekuatan badan (terutama dibagian pinggang bawah) serta melatih kelenturan tubuh dimana sebagai suatu syarat utama untuk menghasilkan pemain color guard yang baik dan profesional.   


Ballet practice at Latber 2011

Selain dari ballet, dapat dikolaborasikan dengan tari teater, kontemporer, hip hop, ballroom dances serta pengembangan wawasan color guard dari color guard of Indiana “Blast” serta DCI dan WGI, atau dapat juga dari refrensi dari sumber lainnya.

                                     
Selain dari gerakan-gerakan dasar diatas, dapat juga divariasikan dengan gerakan senam (gymnastic) seperti salto, split dan sebagainya. Gerakan ini sangat bagus dan spektakuler tetapi berbahaya, hanya dapat dilakukan dengan proses latihan yang baik dan dilakukan dengan sangat terlatih.

b.   Flag


Bagian-bagian Flag atau bendera terdiri dari tongkat dan kain benderanya terkadang terdapat pemberat dari bahan karet dibagian ujung untuk menyeimbangkan tongkat (rubber pole caps). Dalam pemilihan bahan tongkat pilihlah tongkat aluminium, karena dari segi keseimbangan sangat bagus, sedangkan untuk kain yang paling bagus dan mempunyai efek visual tinggi adalah jenis kain Lame, karena jenis ini sangat mengkilap (seperti memantulkan cahaya) dan ringan, tetapi tidak tahan lama, apalagi dengan perawatan yang tidak sempurna. Untuk kain bendera yang tepat digunakan pada saat latihan adalah kain abute, walaupun tidak mengkilap namun cukup tahan lama.

Berbagai ragam jenis Flag di color guard


Flag terdapat beberapa jenis dan ukuran yang digunakan, sesuai dengan konsep penampilan, yaitu :
1.   Bendera Standard (standard flag)
Bendera ini dengan panjang tongkat 150 cm sampai dengan 180 cm dan terbuat dari aluminium bulat ukuran diameter 7/8 inchi sampai dengan 1 inchi, biasanya digunakan untuk gerakan-gerakan visual yang cepat, riang dan dinamis. Ukuran standard yang dikembangkan di divisi DCI berkisar 180 cm, dengan jenis bendera ini permainan skill sangat mudah terlihat, baik skill teknik bendera maupun tubuh (body language) yang diperlihatkan color guard.
2.   Bendera Besar (giant flag)
Bendera berukuran panjang tongkat 2 m atau bahkan lebih, biasanya digunakan untuk visual klimaks dalam suatu permainan/untuk membuat efek khusus yang mengejutkan.

3.   Bendera Pita (simpai/kabuki)
Bendera dengan panbjang tongkat 1 m atau lebih dan terbuat dari aluminium bulat berdiameter ¼ inchi, diujung  tongkatnya diberi bendera seperti pita dengan panjang pita 2 m sampai 3,5 m. Bendera ini digunakan untuk gerakan yang ringan dan lincah, sesekali dapat digabungkan dengan gerakan ballet.


4.   Bendera Kecil
Bendera ini biasanya digunakan untuk jenis one flag atau double flag (dua bendera yang dimainkan dengan kedua tangan), panjang tongkat 1 m dan terbuat dari aluminium berdiameter ¼ inchi. Bendera ini biasanya digunakan untuk gerakan-gerakan dengan tempo lembut/pelan dan gerakan untuk mendukung klimaks dari suatu pagelaran.

      Diantara ke-empat bendera tersebut, standard flag merupakan equipment yang wajib ada di dalam setiap color guard show.
       
           



c.   Rifle (senapan)


Rifle pada umumnya terbuat dari bahan kayu tetapi ada juga yang terbuat dari aluminium (dipakai star of indiana/blast 2000) dan berbentuk seperti senapan. Bagian-bagian dari rifle terdiri dari bottom, neck, bolt, tip dan strap (optional).  Ukuran panjang rifle terdiri dari ukuiran 34 inchi, 36 inchi dan 39 inchi, sedangkan beratnya berkisar antara 0.8 sampai dengan 1,5 kg, tetapi lebih baik menggunakan rifle yang ringan, sangat kuat, tidak mudah patah, serta yang seimbang. Untuk menguji keseimbangan rifle dapat dilakukan dengan meletakkan rifle pada posisi berdiri, apabila rifle ini dapat berdiri maka dapat dikatakan seimbang. Dalam pemilihan ukuran, sebaiknya menggunakan ukuiran 36 inchi, karena ukuran ini sangat tepat untuk gerakan yang konsentrasi ke body language ataupun ingin menonjolkan skill teknik dalam bermain.
                                  
                       

d.   Saber  (Pedang)


Alat ini terbuat dari baja (steel) yang kuat dan tahan lama/tidak mudah bengkok. Berbentuk seperti pedang dan agak melengkung serta pipih/tipis, Bagian-bagian dari saber antara lain hilt, handle, blade dan tip dengan ukuran panjang saber 32 inchi, 34 inchi, 36 inchi dan 39 inchi. Dalam pemilihan ukuran sebaiknya disesuaikan dengan keadaan player, tetapi saber yang tepat adalah ukuran 39 inchi karena dengan ukuran yang panjang ini, penampilan akan sangat terlihat berskill dan atraktif.

Sumber: http://dianasarisadiyo.blogspot.co.id/2012/03/intro-color-guard-ditulis-kembali-oleh.html
                                                                      

Senin, 23 Mei 2016

Pit instrumen

Pada penampilan marching band, jenis instrumen ini bersifat statis, pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya, jadi memainkannya di bagian depan lapangan yang digunakan dalam penampilan (front ensemble).
Taukah kamu ? Ternyata ada banyak sekali jenis alat di section pit instrument lho. .
Ragam jenis instrumen yang digunakan marching band umumnya lebih bervariatif dibandingkan drum band. Beberapa kelompok marching band bahkan kadang-kadang merakit sendiri instrumen pit untuk menghasilkan suara-suara unik dalam musik yang dimainkan.
Jenis-jenis instrumen pit yang umumnya digunakan pada penampilan marching band antara lain :
Xylophone >> lempengnya dari kayu
xylophone
Vibraphone >> lempengnya dari logam
VIBRAPHONE+YAMAHA+KYV+2700
Marimba
marimba
Bells
bells
Timpani
timpani
Chimes
chimes
Crotales
crotales
Glockenspiel
gloken

Maracas
maracas
Tambourim

tamborim1
Drum Set
pearl

Bar Chimes
 bar chimes
Concert Bass Drum
1107344_17592_popup

Cymbal Stand
cymbal stand
Temple Block
 4570
Kendhang

lendang

Bamboo Rain
bambu rain

Chinese Gong
 cina gong

Dalam dunia front ensemble / pit instrumen ada 3 macam jenis Mallet yang menyesuaikan pula dengan instrumen yang dimainkan, yaitu :

 Unwrapped Mallet
Unwrapped Mallet
Merupakan jenis mallet yang tidak terbingkus/langsung. Mallet ini biasanya digunakan pada xylophone dan glockenspiel (marching bells). Kepalanya terbuat dari kuningan, karet, nylon, akrilik, kayu, dll.
Wrapped Mallet
wrapped
Biasanya sering digunakan pada Marimba, Vibraphone, cymbal stand, dan jenis instrument pit lainnyadengan bilah sensitive. Kepalanya terbuat dari kelon, karet, nylon, akrilik, dan bahan lain lalu dibungkus dg benang, kain, atau lateks
Felt Mallet
felt
Merupakan jenis mallet yang kepalanya dibungkus dengan semacam kain flannel, tebal kain flannel yang digulungkan  pada kepala mallet akan berpengaruh pada power dan proyeksi suara yang dihasilkan. Biasanya digunakan pada Timpani dan Concert Bass Drum.
- Sumbert: http://marchingband.uns.ac.id/?p=498#sthash.LDDPs4yO.dpuf

Hornline(alat tiup)

Terompet

Terompet dalam penampilan musik marching band digunakan sebagai soprano, umumnya memainkan melodi dalam musik. Meski demikian umumnya dalam aransemen musik marching band fungsionalitas soprano dibagi menjadi dua atau tiga kelompok untuk memainkan nada yang berbeda (biasanya mengisi rentang suara sopran, dan mezzo-sopran). Di Indonesia umumnya grup-grup marching band menggunakan terompet bernada dasar B, namun terdapat pula grup-grup marching band yang menggunakan terompet bernada dasar G.

Mellophone

Mellophone merupakan instrumen musik tiup yang ditujukan sebagai pengisi suara alto-soprano. Penggunaan mellophone dalam marching band umumnya lebih diminati karena suara dan intonasi yang dihasilkannya lebih konsisten dibandingkan instrumen musik sejenis seperti French Horn. Jenis mellphone yang paling banyak digunakan umumnya bernada dasar F, namun banyak pula ditemukan instrumen bernada dasar G. Biasanya sebuah instrumen mellophone memiliki kemampuan untuk dimainkan dengan nada dasar G ataupun F dengan mengganti panjang pipa udara yang umumnya tersedia sebagai bagian dalam kelengkapan instrumen tersebut.

Tenor Horn

Tenor horn dalam kategori ini merupakan jenis instrumen musik tiup logam dalam keluarga trombone tenor yang telah didisain secara khusus untuk keperluan marching band. Instrumen ini tidak menggunakan sistem geser melainkan menggunakan sistem katup untuk memainkannya, dan panjang dari instrumen ini lebih pendek dari trombone biasa dengan pipa suara yang menggunakan model lipat seperti yang terdapat pada instrumen musik tiup lain: terompet, mellophone. Beberapa pabrikan kadang-kadang memberi nama secara khusus untuk instrumen ini, misalnya: dynabone. Umumnya instrumen tenor horn yang digunakan oleh grup marching band di Indonesia menggunakan nada dasar B.


Baritone Horn

Meskipun memiliki fungsi yang sama dengan instrumen yang digunakan dalam pertunjukan orkestra, bentuk baritone horn atau euphonium yang digunakan dalam penampilan marching band telah didisain secara khusus dengan corong menghadap ke muka dan umumnya telah dilengkapi dengan sistem tiga katup. Sesuai dengan namanya instrumen ini digunakan untuk mengisi suara dalam rentang nada baritone. Umumnya instrumen yang digunakan dalam penampilan marching band menggunakan nada dasar B.

Tuba

Contra bass atau Tuba digunakan dalam penampilan musik marching band untuk mengisi suara dalam rentang nada bass. Perbedaan antara contra bass dan tuba terletak pada nada dasar yang digunakan pada instrumen tersebut. Jika nada dasar yang digunakan pada instrumen tersebut adalah G maka disebut dengan contra bass, sebaliknya bila menggunakan nada dasar B maka dinamakan sebagai tuba. Seperti umumnya instrumen musik tiup logam yang digunakan dalam penampilan marching band, instrumen ini telah didisain pula untuk dimainkan sambil berjalan dengan corong menghadap ke depan. Namun berbeda dengan instrumen musik lainnya, karena ukurannya yang besar, untuk memainkan instrumen musik ini dilakukan dengan cara dipanggul.


Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Instrumen_musik_tiup_marching_band



Percussion

Snare drum


Ukuran marching snare drum biasanya lebih dalam dari ukuran yang biasanya digunakan pada orkestra atau drumkit. Hal ini membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih keras, sesuai dengan kebutuhannya untuk penggunaan di lapangan terbuka. Ukuran standar (diameter x kedalaman) adalah 13x11 dan 14x12 inci dengan berat antara 16-45 lb. Ukuran yang lebih kecil (13x9) akhir-akhir ini menjadi populer digunakban untuk kebutuhan penggunaan di lapangan tertutup. Snare drum "high tension" atau yang biasa disebut HTS modern dikembangkan sebagai jawaban atas tensi membran yang lebih tinggi yang dimungkinkan karena pemanfaatan serat fiber, atau kevlar. Drum tensi tinggi pertama kali dikembangkan oleh Legato di Australia, dan menjadi lebih sempurna saat mulai digunakan pada marching band.


Drum tenor


Marching band modern umumnya menggunakan multi-tenor, yang terdiri atas beberapa tom-tom yang dimainkan oleh seorang drummer. Bagian bawah drum biasanya terbuka dan dipotong menyiku untuk memproyeksikan suara ke arah depan. membran head menggunakan double-ply PET film untuk meningkatkan kualitas proyeksi suara. Alat ini umumnya dimainkan dengan menggunakan malet yang terbuat dari kayu atau aluminimum dengan ujung berbentuk bundar terbuat dari nilon.
Teknik permainan tenor drum umumnya berbeda dengan teknik yang digunakan untuk bermain snare drum, lebih mirip seperti bermain timpani karena membran dipukul biasanya lebih dekat pada sisi-sisinya dibandingkan bagian di tengah membran. Bentuk pukulan seperti ini menghasilkan suara yang lebih nyaring.
Drum tenor umumnya terdiri dari tom-tom berukuran 10, 12,13, dan 14 inci yang diatur membentuk busar, seringkali dengan tambahan satu atau dua buah tom yang lebih kecil (berukuran 6 atau 8 inci) di sisi sebelah dalam.

Drum BASS
Ukuran drum bass yang digunakan pada ensembel perkusi modern bervariasi, dengan lebar universal 14 inci, dan diameter 14 inci dan bertambah setiap 2 inci. Membran drum biasanya terbuat dari PET film lembut berwarna putih. Tidak seperti snare drum dan drum tenor, drum bass dimainkan oleh drummer dari kedua sisinya. Umumnya sebuah drum line menggunakan 4 hingga 6 jenis drum bass dengan ukuran yang berbeda-beda, tiap satu drum bass dimainkan oleh seorang drummer.

Simbal(cymbal)
Simbal
Simbal adalah sebuah alat musik yang telah dimainkan sejak Zaman kuno. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Jenis alat musik seperti itu di sebut juga perkusi.Pembuat simbal terkanal dari Turki hingga kini membuat simbal dari campuran logam dengan rumus campuran tetap dan dijaga kerahasianya.
Simbal ini masuk dalam alat musik yang bertempo cadas.

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Instrumen_musik_perkusi_marching_band